Sekira 600 warga Muslim Rohingya yang telah lama dianiaya di Myanmar terdampar di pantai diselamatkan dari dua perahu kayu yang terdampar di pantai Aceh Utara, Indonesia. Dan mereka ditemukan dalam keadaan kelaparan.
"Secara umum mereka menderita kelaparan dan banyak dari mereka berbadan kurus," kata Kapolres Aceh Utara, Achamdi dilansir dari laman the Guardian, Senin (11/5).
Adapun perahu yang ditemukan penuh sesak dengan membawa puluhan anak-anak diantara pengungsi. Perahu yang mereka tumpangi ditarik oleh nelayan setelah kehabisan bahan bakar.
"Menurut informasi yang kami miliki sejauh ini, orang-orang di kapal berasal dari Burma. Mereka adalah muslim dari masyarakat Rohingya," kata juru bicara tim SAR Aceh, Mohammed Arif Mutaqin.
Mereka terdampar di kawasan Kecamatan Seunuddon dengan perahu motor yang ditumpangi dari negara asalnya.
Kepada wartawan, salah seorang warga Myanmar yang bisa berbahasa Melayu tersebut, Malik (45 tahun) mengatakan, tujuan pelarian dari negaranya sebenarnya menuju ke Malaysia. Namun ditipu oleh tekong perahu dan akhirnya terdampar di perairan Aceh Utara, pada waktu Minggu subuh.
Rombongan tersebut bertolak dari Thailand semenjak tujuh hari yang lalu. Berdasarkan informasi dari pihak yang berwenang, beberapa diantara mereka telah meninggal selama dalam perjalanan.
Dari sejumlah keterangan yang dihimpun dari warga, rombongan imigran asal Myanmar tersebut, ditemukan dalam kondisi lemah akibat kekurangan cairan dan makanan. Sehingga kesehatan mereka harus diperiksa oleh petugas medis setempat. Bahkan dalam rombongan itu juga terdapat anak-anak.
Warga Muslim Rohingya selama beberapa dekade menderita perlakuan sanksi diskriminasi di Myanmar.
Serangan terhadap warga penganut agama minoritas oleh massa warga Buddha dalam tiga tahun belakangan itu telah memicu salah satu eksodus manusia perahu terbesar sejak Perang Vietnam, membuat 100 ribu laki-laki, perempuan dan anak-anak mengungsi.
Foto: okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar