Pasukan militer yang menjaga kilang minyak terbesar di Irak mulai kehabisan makanan dan memohon bala bantuan untuk menyelamatkan mereka dari militan Daulah Islam ISIS yang mulai merangsek maju.
"Kami dikelilingi oleh Daesh (ISIS) dari semua sisi," kata Mohanad, seorang polisi Irak melalui telepon dari kilang minyak.
Sekitar 200 polisi, tentara dan pasukan khusus kini menjaga kilang minyak Baiji.
"Kami bisa mendengar pejuang ISIS berteriak dan mengancam akan memenggal kepala orang yang mereka tangkap. Kami akan segera kehabisan amunisi, makanan dan air minum. Kami hanya makan satu kali sehari. Kami merobek seragam untuk membalut luka tentara dan polisi.”
Mohanad, yang berasal dari Baghdad, mengatakan ia telah menyisihkan satu peluru terakhir untuk mengakhiri hidupnya sendiri jika saja mereka kalah dari ISIS.
"Ini adalah cara mati yang lebih mudah dari pada dipenggal,” ujarnya.
Kilang Baiji telah menjadi salah satu lokasi yang paling sengit diperebutkan semenjak ISIS merebut banyak wilayah Irak pada musim panan tahun lalu.
Baiji direbut oleh ISIS akhir tahun lalu, namun kemudian kembali jatuh ke tangan pemerintah setelah mereka mendepak ISIS keluar dari Tikrit bulan lalu.
Anggota militer dari Provinsi Salahuddin di mana Baiji berada mengatakan bahwa ISIS kini mulai maju ke dalam kompleks kilang, sehingga tidak mungkin serangan udara menargetkan ISIS tanpa ikut merusak kilang.
Kolonel Imad al-Saiedi, yang mengepalai resimen infanteri tentara yang berada di dekat kilang mengatakan Baiji telah dikepung oleh militan dan mereka memotong semua rute pasokan yang digunakan oleh pasukan keamanan.
“Militan ISIS telah melancarkan beberapa serangan bom mobil bunuh diri terhadap posisi pasukan kita, dan karena kurangnya bala bantuan, hampir dua pertiga dari kilang sekarang di bawah kendali mereka," katanya.
Kilang Baiji memproduksi sekitar 175 ribu barel per hari sebelum ditutup, kata seorang pejabat senior Irak pada Juni lalu, menyuplai hampir sepertiga dari konsumsi domestik bahan bakar Irak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar