Kamis, 26 Maret 2015

Co-pilot Membajak Kokpit dan Menjatuhkan Pesawat






Jaksa Marseille Brice Robin mengatakan co-pilot Germanwings 4U9525, yang jatuh di Pegunungan Alpen dan menewaskan 150 penumpang dan kru, membajak pesawat dan mencelakakannya.





Co-pilot Andreas Lubitz, warga negara Jerman berusia 28 tahun, masih hidup ketika pesawat menghamtam lereng gunung. Bukti paling meyakinkan adalah rekaman nafas yang co-pilot yang masih normal.





Sepanjang menit-menit akhir penerbangan, nafas Lubitz juga normal. Ini mengindikasikan Lubitz sadar, dan telah merencanakan tindakannya.





"Co-pilot memanipulasi sistem pemantauan penerbangan untuk secara sukarela menurunkan pesawat," ujar Jaksa Robin. "Kami bisa mendengar bagaimana pilot meminta Lubitz membuka pintu kokpit tapi tak direspon."





Lubitz mengunci pintu kokpit, ketika pilot meninggalkan tempat duduk untuk sesaat. Pilot kembali beberapa saat kemudian, mengetuk pintu kokpit, tapi tak direspon oleh co-pilot.





"Lubitz tidak punya alasan melakukannya. Ia juga tidak punya kaitan dengan kelompok teroris," ujar Robin. "Tidak ada yang berpikir Lubitz melakukan aksi teroris."





Menurut Robin, seluruh penumpang tewas seketika karena pesawat menabrak lereng gunung dengan kecepatan 700 kilometer per jam.





"Saya tidak berpikir penumpang menyadari apa yang terjadi dengan pesawat," ujar Robin. "Dalam rekaman, Anda hanya mendengar jeritan pada detikterakhir."





Sebelumnya, New York Times -- mengutip pejabat senior militer -- mengatakan salah satu pilot meninggalkan kokpit dan tidak bisa kembali.





Seorang penyidik, yang menolak disebut nama, mengatakan banyak pertanyaan belum terjawab dari penyelidikan ini. Salah satunya, apa alasan pilot keluar.





"Apa pun alasannya, co-pilot sendirian berada di kokpit dan tidak merespon ketukan pintu," ujarnya.





Pihak berwenang Prancis memiliki transkrip lengkap 30 menit terakhir rekaman suara. "Selama 20 menit pertama, pilot bertukar komunikasi dengan cara normal," kata Robin. "Kemudian kami mendengar pilot mempersiapkan briefing untuk Duesseldorf. Co-pilot menjawab singkat."





Setelah itu, masih menurut Robin, pilot meminta co-pilot mengambil alih kendali. Dalam rekaman terdengar kecepatn kursi bergerak, pintu tertutup dan menutup.





"Pilot meninggalkan kokpit untuk ke toilet," Robin menyimpulkan.





"Pada tahap ini, co-pilot memegang kendali sendirian. Co-pilot memanipulasi sistem pemantauan penerbangan. Semua ini hanya bisa dilakukan dengan sengaja," demikian Robin.





NYT | INILAH 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar