Kamis, 14 Mei 2015
Sebut Muslim Pemuja Setan, Pendeta Inggris Dipecat
Gara-gara berkali-kali menyerang Islam dan umat muslim secara verbal di kelasnya, seorang pendeta yang mengajar sebagai guru di National College for Teaching and Leadership (NCTL), Inggris, dipecat.
Nama guru itu Robert West. Ia juga menyatakan, para murid jika muslim adalah penyembah setan.
Panel National College for Teaching and Leadership (NCTL) yang menerima komplain dari para murid tersebut menilai motif pendeta pendukung Partai Nasional (BNP) tersebut tak layak dikemukakan di depan kelas.
“Kami sepakat, perilaku Pendeta Robert West menyalahi standard profesi. Sikapnya tidak bisa diterima dan bisa merusak persepsi publik terhadap profesi guru,” demikian bunyi putusan yang dikeluarkan NCTL), Kamis (14/5), seperti diberitakan onislam.net.
Intinya, panel NCTL menilai cara pengajaran West tak sesuai standar serta tidak menunjukkan profesionalitas. Bahkan dalam kesimpulannya, panel menyatakan bahwa West sebagai pribadi yang anti terhadap pengikut ajaran Nabi Muhammad SAW.
NCTL mendapat keluhan dari murid-muridnya soal pernyataan yang tidak pantas diucapkan West selama pelajaran sejarah, di sekolah khusus perempuan di Grantham itu.
Bahkan, waktu seorang muridnya mengatakan alergi terhadap kuda, West mengatakan, “Saya alergi terhadap agama Muhammad”.
Lalu, ketika ditanya, apakah ada yang salah dengan menjadi seorang muslim, West berkata, “Ya, karena kita memerangi mereka.”
West yang tak punya koneksi dengan kesatuan gereja Inggris ini pun dilarang mengajar di semua sekolah umum maupun sekolah minggu hingga batas waktu 12 Mei 2018.
Mendengar keputusan itu, juru bicara BNP Simon Darby justru membela sang pendeta yang mempunyai gereja pribadi di Holbeach itu.
“Sanksi itu mengecewakan. Sama halnya jika kita mengkritik tentang pemikiran liberal multikulturalisme, lalu kemudian si pengkritik tiba-tiba kehilangan pekerjaannya. Itu memperlihatkan bahwa kita tak punya kebebasann berbicara lagi!” dalih Darby dikutip dari The Guardian, Kamis (14/5).
Namun, West mengungkapkan, apa yang ia nyatakan tersebut dalam konteks pelajaran tentang Perang Salib pada November tahun 2013.
Peristiwa ini terjadi pada 8 November 2014 lalu. Saat itu, West mengajar 12 orang siswi. Salah satunya bertanya tentang apakah menjadi seorang Muslim itu sebuah pilihan yang salah. West pun menjawab,” Ya, karena kita memerangi mereka.”
Di sesi lainnya pada 14 November 2014, West mengatakan, “Tuhan dari umat non-Kristen adalah iblis, dan Muslim memuja setan.”
Para murid yang merasa resah dengan jawaban West kemudian mengadukannya pada kepala sekolah. West pun menjawab aduan tersebut via email.
“Saya tidak ingin membuat murid-murid bertentangan dengan ajaran Muhammad,” ujarnya.
Ia menerangkan pada BBC, konteks setan yang dimaksudnya terkait sejarah Perang Salib. West mengaku ingin muridnya melihat dari sudut pandang berbeda, yakni sisi kemanusiaan. Komentarnya diakui tak mewakili pemikiran pribadinya.
Selain sebagai pendeta dan guru, West adalah politisi dari British National Party (BNP), partai politik yang terkenal dengan serangannya terhadap imigran dan muslim Inggris. Sama seperti English Defence League (EDL), sayap kanan BNP memainkan kartu untuk memunculkan sentimen terhadap komunitas muslim dan imigran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar