Minggu, 19 April 2015

Gereja Australia Sebar Selebaran Anti-Muslim






Polisi negara bagian Queensland meningkatkan penyelidikan kampanye anti-Muslim lewat selebaran yang ditandatangani Gereja J ke rumah-rumah.





Surat kabar Sydney Morning Herald melaporkan penerima selebaran terdiri dari orang-orang berpengaruh; ekonom papan atas, politisi, aktivis sosial, dan orang biasa.





Surat tidak hanya berisi serangan terhadap ajaran Islam, tapi juga penolakan hak-hak Aborigin. Polisi Queensland telah menyelidiki surat-surat ini sejak awal 2015.





Anadolu Agency memberitakan masalah ini telah diteliti, dan tidak ada pelanggaran yang diidentifikasi. Jadi tidak ada penyelidikan lanjutan.





Namun, lebih 24 orang menghubungi Fairfax Media dan mengaku menerima surat kebencian dan propaganda rasis dari Gereja J.





Salah satu yang sangat menganggu adalah Gereja J memperingatkan kemungkinan genosida demografi sebagi akibat migrasi Muslim ke Australia.





Surat itu juga menyebutkan kawasan sebelah barat Sydney akan menjadi Kekhalifahan Sydney di masa depan. Gereja J juga membenarkan kerusuhan Cronulla.





Kerusuhan Cronulla terjadi tahun 2005, merupakan serangkaian bentrokan kekerasan massa di Australia. Saat itu orang-orang bertampang Arab diserang.





Cronulla terletak di pinggiran Sydney. Dari sini, kerusuhan menyebar ke pinggiran kota lainnya, sampai beberapa malam.





Nick Jelii, mantan kandidat Partai Hijau dalam pemilu lalu, menerima surat dari Gereja J akhir Februari 2015. Dia mengatakan; "Yang mengkhawatirkan adalah individu itu memiliki alamat rumah saya."





Jelii tidak bisa mengidentifikasi mengapa dirinya menjadi sasaran pengirim surat.





Fairfax Media melaporkan sejak Februari 2015 surat-surat anti-Islam dan rasis dikirim ke seluruh Queensland, New South Wales, Australia Selatan, Tasmania, dan Victoria. Semula ditargetkan ke Partai Hijau, belakangan ke banyak orang.





INILAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar