Bocah Palestina ini bisa dibilang baru saja lepas dari popoknya. Usianya baru lima tahun ini. Tapi sudah punya nyali besar. Ia tak gentar menghadapi enam tentara Israel yang bersenjata lengkap.
Sendirian. Ya... dengan mengenakan pakaian tentara ia maju dan berusaha melempari polisi Israel dengan batu dalam bentrokan sengit di Tepi Barat.
Para petugas yang dilengkapi dengan helm dan pelindung tubuh bingung dan dengan tenang menyaksikan bocah tersebut melancarkan serangannya, bak David and Goliath. Setelah melempar ia berbalik arah dan berlari.
Aksi anak tersebut terjadi ditengah bentrok berdarah saat demostrasi memperingati Hari Tahanan Palestina di Tepi Barat berakhir ricuh.
Para tentara menggunakan gas dan peluru karet untuk membubarkan massa, setelah ratusan pendemo berdemonstrasi di dekat tembok pemisah Israel di desa Bilin mulai melempari batu.
Setidaknya satu pengunjuk rasa dipastikan terluka karena terkena peluru gas air mata yang ditembakan di jalan-jalan.
Hari Tahanan tersebut diperingati setiap tahu sebagai solidarita kepada sektiar 6000 warga palestina yang ditahan di penjara Israel.
"Kami tidak akan meninggalkan tahanan di penjara sendirian," ujar koordinator pendemo, Abdullah Abu Rahma seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (18/4).
"Kami akan memperjuangkan hak mereka agar dilepaskan karena mayoritas mereka ditangkap secara ilegal oleh pasukan Israel," tambahnya.
Sejak 1967 tentara Israel telah menangkap sekitar 800.000 warga Palestina atau setara 40 persen dari populasi laki-laki di negara tersebut. Setiap keluarga di negara tersebut mengalaminya.
Selama perundingan perdamainan yang difasilitasi Amerika Serikat pada 2013-2014, Israel membebaskan puluhan tahanan yang telah lama mendekam di penjara mereka.
Tapi setelah negosiasi itu gagal, menyusul penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat, Israel kembali menangkap ratusan orang Palestina.
Saat ini jumlah tahanan Palestina di Israel adalah yang tertinggi setidaknya dalam lima tahun terakhir ini. Demikian menurut lembaga pembela hak asasi manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar