Sebanyak 720 pendatang asal Bangladesh, yang mendarat di Aceh bersama lebih dari 1.000 pengungsi Rohingya, akan dipulangkan ke negara mereka pada Juni 2015 mendatang.
Pemulangan warga Bangladesh akan dilakukan atas komitmen pemerintah negara itu untuk membawa mereka pulang, meskipun semula mereka ingin bekerja di Malaysia.
Selama berbulan-bulan mereka menumpang kapal-kapal bersama pengungsi etnik Rohingya dari Myanmar.
"Pendataan dilakukan dan diharapkan minggu ini dan minggu depan sebagian diharapkan dipindahkan ke Medan untuk transit sementara dan selanjutnya dibawa ke Bangladesh," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo, Selasa (26/05).
"Diharapkan dalam waktu satu bulan 720 pengungsi asal Bangladesh telah dikembalikan ke Bangladesh."
Menurut Sutopo, Medan ditentukan sebagai tempat transit karena mempunyai bandar udara luas untuk melayani pesawat-pesawat besar ketimbang bandar udara di Aceh. Jaraknya pun relatif dekat dengan lokasi-lokasi penampungan saat ini.
Dipisah sebab Berkelahi
Pengungsi Rohingya dan migran Bangladesh sekarang tersebar di lima kabupaten/kota, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Langsa, Aceh Tamiang, dan Medan.
"Para pengungsi Bangladesh dan Rohingya kita pisah karena dalam beberapa kejadian mereka berkelahi atau salah paham sehingga timbul permasalahan," tambah Sutopo yang lembaganya ditunjuk sebagai salah satu yang menangani pengungsi Rohingya dan migran Bangladesh.
"Umumnya pengungsi Rohingya lebih mudah diatur, mereka tertib karena mereka berpindah dalam rangka untuk mencari keamanan atau mencari penghidupan lebih baik. Sementara pengungsi Bangladesh lebih susah diatur. Mereka ingin keluar dari kamp yang ada."
Sementara itu Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Lhokseumawe Mohammad Akmal menuturkan proses pendataan telah rampung.
"Pihak imigrasi mempunyai pertanyaan-pertanyaan sendiri mulai dari pengambilan foto, umur, nama. Begitu pula IOM (Badan Migrasi Internasional) mendata semua dan juga UNHCR (Badan Pengungsi PBB). Nanti kita satukan semua itu," jelasnya kepada BBC.
Dunia internasional member apresiasi kepada Pemerintah Langsa, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Aceh Utara karena langkah-langkah yang responsif untuk membantu mengurus pengungsi imigran secara baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar