Senin, 25 Mei 2015

Gadis Rohinya: Rakyat Aceh Perlakukan Kami seperti Orangtua pada Anaknya





Para pengungsi Rohingya berterima kasih atas kebaikan warga Aceh yang telah membantu mereka.


Setelah berbulan-bulan terkatung-katung di laut dalam kondisi tak menentu, mereka kini dapat menjalani hidup lebih baik. Tidak ada lagi ancaman maut yang mengintai mereka setiap saat.



Pengungsi Rohingya, Ramida (17), bersyukur tiba dengan selamat di Aceh. Ia berterima kasih kepada semua orang yang telah membantunya, terutama warga Aceh yang dengan murah hati memberikan banyak dukungan.



"Mereka memperlakukan kami seperti orangtua memperlakukan anak-anaknya. Kami bersyukur," kata Ramida, Kamis, di Langsa, Aceh.



Pengungsi Rohingya lain, Mohammad Hasan (12), menyatakan, selama berbulan-bulan di kapal, mereka mendapat makanan yang sangat tidak memadai. "Kami hanya diberi bubur satu kali dalam satu hari," ujarnya.



Kondisi kesehatan para migran di tiga tempat penampungan di Aceh membaik. Bantuan terus mengalir dari dalam dan luar provinsi, dan pemerintah setempat juga sedang mempersiapkan upaya mengatasi reaksi negatif terhadap kedatangan migran.



Atas kesediaan Indonesia menyediakan tempat penampungan sementara bagi pengungsi, Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) menyampaikan apresiasi. UNHCR pun mengapresiasi sikap Malaysia dan Thailand yang juga bersedia menampung sementara pengungsi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar