Selasa, 19 Mei 2015
Sekian Lama Diam Soal Muslim Rohingya, Akhirnya Aung San Suu Kyi Buka Suara
Setelah sekian tahun diam, dan menolak menitikan air mata saat Muslim Rohingya dibantai dan dinistakan, Aung San Suu Kyi -- peraih nobel Perdamaian Myanmar -- angkat bicara.
Melalui Nyan Win, juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Suu Kyi mengatakan Muslim Rohingya punya hak diperlakukan sebagai manusia.
"Jika mereka tidak diterima sebagai warga negara, jangan dorong mereka ke laut," ujar Nyan Win kepada wartawan di sela-sela pertemuan antara NLD dan Presiden Myanmar Thein Sein di Yangoon.
"Aku hanya ingin melihat mereka diperlakukan sebagai manusia yang memiliki hak-haknya," lanjut juru bicara itu.
Suu Kyi menghadapi banyak kritik karena diam saat Muslim Rohingya dibantai. Ia bukan sekadar tokoh oposisi, tapi juga peraih Nobel Perdamaian.
Lebih dari itu, Suu Skyi mewariskan cita-cita Jenderal Aung San, tentang sebuah negara untuk segala etnis yang beranak-pinak di Myanmar, termasuk Muslim Rohingya, Muslim Kaman, Muslim Panthay, dan Muslim Burma.
Kini, bersama migran ekonomi dari Bangladesh, Muslim Rohingya meninggalkan gubuk-gubuk mereka di Rakhine untuk mencari penghidupan baru. Tujuan mereka adalah Malaysia, tapi mereka menjadi korban perdagangan manusia di Thailand.
Mereka ditolak di Malaysia, dan dilarang merapat ke pantai Indonesia, tapi sebagian dari mereka diselamatkan nelayan yang masih punya rasa prikemanusiaan. Di Aceh, 677 dari mereka diselamatkan nelayan, setelah nyaris mati kelaparan dan sakit.
Sekitar 130 ribu Muslim Rohingya, atau sepuluh persen dari populasi mereka di Rakhine, kini terkatung-katung di laut. Entah berapa ribu dari mereka yang mati akibat kelaparan, atau berebut makanan terakhir di atas perahu kayu.
Kini, NLD dan Suu Kyi dipastikan menghadapi serangan dari sebagian pendukungnya yang menolak Muslim Rohingya. Ia juga akan menghadapi kelompok biksu garis keras, yang melihat Muslim sebagai ancaman bagi masa depan masyarakat Buddhis Myanmar.
INL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar