Sabtu, 23 Mei 2015

Sekitar 50% Pengungsi di Aceh adalah warga Bangladesh






Dari hampir 1.800 migran yang baru-baru ini mendarat di Aceh, 50% adalah migran ekonomi dari Bangladesh dan sisanya adalah pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penindasan di Myanmar.





Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, mengutip hasil verifikasi awal yang dilakukan oleh Badan Pengungsi PBB (UNHCR).





"Memang datanya menunjukkan hampir 50% itu merupakan warga dari Bangladesh, jadi memang mereka merupakan migran ekonomi," katanya kepada wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir, Sabtu (23/05).





Adapun sisanya adalah orang-orang Rohingya yang mengungsi dari Myanmar menyusul gelombang kekerasan dan penindasan terhadap etnik Rohingya di sana.





Migran-migran, yang oleh Kementerian Luar Negeri disebut sebagai migran ireguler, menumpang kapal-kapal selama sekitar dua bulan dengan tujuan utama antara lain Malaysia untuk mencari kerja. Namun mereka ditinggalkan oleh awak kapal di tengah laut setelah Thailand melancarkan operasi mengatasi penyelundupan manusia.





Komposisi asal negara, menurut Organisasi Migrasi Internasional (IOM), tidak perlu dipersoalkan meskipun ada beberapa di antara mereka mengubah pengakuan tentang asal usul mereka.





Dikatakan beberapa di antara mereka semula mengaku orang Rohingya, tetapi kemudian mengubah pengakuan menjadi orang Bangladesh atau sebaliknya.





"Itu bukan menjadi kekhawatiran kami dikarenakan biar bagaimanapun selama mereka berada di sini dukungan yang kami berikan atau kami bantukan akan terus berjalan," kata Akmal Haris dari IOM.





"Ini artinya untuk ke depan, apakah mereka akan pulang ke negara asal."



Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan engungsi asal Bangladesh, pemerintah akan memulangkan ke negara asalnya. Musababnya, mereka mengungsi karena faktor ekonomi saja, berbeda dengan pengungsi Rohingya.



"Rohingya oke kita tampung, tapi nanti kita usahakan di mana mereka mendapatkan tempat selanjutnya, dicarikan negara yang cocok."



BBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar