Sabtu, 23 Mei 2015

Buddhis sebut dapat Ancaman Teror jelang Waisak





Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Buddhayana Indonesia, Henry Gunawan menyebut "ancaman teror terhadap umat Buddha di Indonesia muncul menjelang peringatan Hari Raya Waisak di Indonesia", yang akan jatuh pada Selasa (2/6) pekan depan.



Ia mengatakan, ancaman tersebut mencuat di media sosial seperti Facebook dan Twitter.



Dalam selebaran yang diterima dari salah satu media sosial, Henry mengatakan ancaman ditujukan kepada para biksu yang menentang pendukung pengungsi Rohingya Myanmar. Para biksu tersebut disebutkan sebagai para penyembah berhala yang akan merayakan peringatan Waisak 2559 di candi terbesar di Indonesia, Candi Borobudur.



Dicantumkan dalam selebaran tersebut yang berbunyi desakan untuk tidak tinggal diam membiarkan para biksu merayakan Waisak di Candi Borobudur pada awal Juni nanti.



Atas munculnya selebaran tersebut, Henry mengatakan muncul kekhawatiran dari umat Buddha di Indonesia terlebih dua minggu lagi mereka akan memperingati hari raya Waisak. "Isu sekarang makin memanas, ada kekhawatiran, apalagi ada selebaran ini yang mengancam akan mengusik perayaan di Borobudur," kata Henry.



Henry mengatakan ancaman teror juga pernah muncul ketika isu Rohingya memanas di Indonesia. Salah satunya yang terjadi pada Vihara Ekayana di Jakarta Barat pada 2013 lalu. Saat itu, kata Henry, isu Rohingya dijadikan alasan untuk melakukan teror bom di salah satu vihara terbesar di Jakarta tersebut.



Selain di vihara Ekayana, saat itu, kata Henry, juga muncul aksi demonstrasi dan tindakan destruktif seperti pelemparan batu dan telor di beberapa vihara di Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang juga mengatasnamakan solidaritas Rohingya.



"Apalagi waktu itu teror bom juga muncul pas isu Rohingya ini memanas. Kami harap pemerintah bisa meningkatkan keamanan menjelang perayaan Waisak pada 2 Juni nanti," kata Henry menegaskan.



Ia meminta pemerintah dan aparat kepolisian untuk meningkatkan pengamanan.



"Dalam sejarahnya, hubungan umat beragama antara kaum Buddha dengan kelompok agama lain seperti Islam atau Kristen di Indonesia selalu harmonis. Konflik seringkali muncul akibat disintegrasi umat agama di luar negeri, yang berimbas ke Indonesia," kata Henry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar