Sedikitnya 800 imigran Muslim asal Rohingya dan Banglades kembali terdampar di perairan Aceh. Mereka ditemukan terkatung-katung di dalam sebuah tongkang di Selat Malaka, sekira 20 mil dari daratan Pusong, Kota Langsa, dengan kondisi kelaparan dan sakit.
Para pengungsi ini tiba di Indonesia ditolong oleh nelayan yang sedang berlayar. Saat ditemukan, kondisi mereka dalam keadaan duduk berhimpitan dalam kapal tongkang. Mereka mengalami dehidrasi dan kelaparan akibat terkatung berhari-hari di laut tanpa makanan.
Setidaknya 1.400 imigran terdampar di Aceh dan kurang lebih 1.000 lainnya terdampar di Malaysia. Aceh hanya dibatasi oleh Selat Malaka dari Thailand dan Malaysia.
"Pelarian Rohingya yang terdampar di perairan Malaysia atau di mana-mana pantai negara kita, wajib diselamatkan," kata Mohamad Sabu.
Politisi Presiden PAS Malaysia itu mengatakan, ini adalah masalah kemanusiaan ajaran Islam yang terkandung dalam kitab suci Al-Quran untuk membantu dan mengasihi sesama insan.
Setelah diselamatkan, katanya pihak kerajaan Malaysia yang menjadi pemimpin Asean hendaklah memainkan peranan supaya pelarian itu dapat pulang ke negara mereka masing-masing melalui Agensi Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (UNHCR) dan lain-lain badan antarabangsa.
Menurutnya, Malaysia tidak boleh berlepas tangan terhadap kemanusiaan, tidak peduli mereka datang daripada mana, tidak boleh dibiarkan manusia itu mati di laut tanpa diselamatkan.
"Binatang pun wajib kita selamatkan, inikan pula manusia tidak kira mereka itu, dari mana, beragama apa, bangsa apa, mereka adalah manusia," ujarnya lagi.
"Kita juga mendesak kerajaan Myanmar menghentikan tindakan zalim ektrimis Buddha terhadap rakyatnya sendiri ataupun orang yang berada di negaranya," katanya lagi.
Tambahnya, pihak ektrimis budha dan jika didapati kerajaan Burma turut berkomplot dalam usaha penghapusan etnik tersebut maka wajib diambil tindakan dan dihukum oleh negara Asean dan negara-negara dunia .
"Kesimpulannya, nyawa pendatang Rohingya yang terapung diperairan kita terdiri dari anak-anak kecil, orang dewasa wanita dan lelaki, wajib diselamatkan dahulu dan selepas itu barulah memikirkan perancangan yang selanjutnya," katanya lagi.
Lebih dari 1,3 juta warga Rohingya, yang dinilai PBB sebagai salah satu suku kecil paling teraniaya di dunia, tinggal di negara bagian Rakhine, Myanmar barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar