Senin, 11 Mei 2015
Wartawan Ungkap Kebohongan AS Terkait Kematian Osama
Serangan Amerika Serikat yang menewaskan pemimpin Al-Qaeda Osama Bin Laden bukan merupakan aksi rahasia penuh risiko – melainkan sebuah operasi gabungan antara intel militer AS dan Pakistan.
Mantan wartawan investigasi The new York Times, mengatakan pemerintah Amerika Serikat selama ini telah berbohong terkait dengan tewasnya Osama bin Laden.
Wartawan senior tersebut juga mengatakan kejadian penyergapan Osama adalah kebohongan besar oleh Obama. Obama melakukan itu untuk politik pencitraannya sendiri.
Dalam penyelidikannya wartawan peraih Pulitzer Prize, Seymour Hersh, mengungkapkan saat itu dalang peristiwa 9/11 yang meledakkan WTC di Amerika Serikat, Osama bin Laden telah ditahan oleh intelijen Pakistan di sebuah kompleks perumahan pejabat militer Pakistan selama bertahun-tahun.
Proses penangkapan Osama kala itu dilakukan melalui proses negosiasi antara AS dan Intelijen Pakistan (ISI). Proses negosiasi tersebut juga termasuk pembayaran uang hadiah sebesar US$ 25 juta (Rp 329 miliar) yang dijanjikan AS untuk informasi Osama. Tapi kemudian AS mengklaim itu adalah misi penyusupan rahasia.
Hersh mengutip sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya, yang menyatakan ISI telah mengatur sedemikian rupa agar invasi militer AS dengan mudah menyerang Osama untuk menghindari intervensi militer lokal.
"Tidak ada baku tembak, dan satu-satunya peluru ditembakkan adalah peluru yang membunuh kepala teroris tersebut," kata Hersh seperti yang dilansir Mirror pada 11 Mei 2015.
Hersh menambahkan, saat penyerangan lampu di kompleks tersebut dipadamkan, dan semua warga di sekitar telah diungsikan sejak awal. Pasukan Pakistan diliburkan semuanya untuk melancarkan konspirasi ISI dan tim SEAL.
Sebelumnya artikel yang dipublikasikan di London Review of Books, juga mengungkapkan kebohongan AS terkait dengan Osama, dengan mengatakan Osama tidak dikubur di laut seperti yang diklaim sebelumnya. Dan bahwa ia sebenarnya dimakamkan di Afghanistan.
Bantah
Sementara, Gedung Putih menepis laporan kontroversial tersebut.
"Terlalu banyak banyak fakta tidak akurat dan pernyataan tidak berdasar dalam laporan tersebut," ujar juru bicara Gedung Putih, Ned Price.
Price secara khusus menepis pernyataan Hersh mengenai adanya kolaborasi antara pemerintahan Amerika Serikat dengan Pakistan untuk membunuh pemimpin Al-Qaidah tersebut.
"Gagasan mengenai kerjasama unilateral untuk membunuh Osama bin Laden merupakan berita yang salah," tegas Price. "Seperti yang kami katakan, operasi itu hanya melibatkan lingkaran dalam pejabat senior Amerika."
"Presiden memutuskan untuk tidak memberitahu pihak pemerintahan lain, termasuk pemerintahan Pakistan, yang tidak mendapatkan informasi apa-apa hingga setelah penyerangan dilakukan."
Pernyataan juru bicara Gedung Putih ini merupakan respons pertama pemerintah setelah laporan mengejutkan Hersh, yang dipublikasikan akhir pekan lalu.
Sumber Anonim
Namun meski mendapat bantahan keras dari Gedung Putih, Hersh tetap bersikeras laporannya dapat dipercaya, karena ia mendapatkan informasi tersebut dari sebuah sumber terpercaya di Pemerintahan Amerika.
"Saya dapat mengatakan bahwa banyak cerita yang saya tulis kebanyakan cukup akurat," ujar Hersh mempertahankan argumennya.
Hersh sendiri pernah mendapatkan penghargaan tertinggi di dunia jurnalistik, Pulitzer, pada 1970 lalu, setelah laporan mengejutkannya terkait dengan pembantaian My Lai sepanjang Perang Vietnam.
Sejak itu, ia banyak terlibat melaborkan berbagai macam konflik di belahan dunia lain, seperti di Irak, Iran, dan Suriah. Namun seringnya penggunaan sumber anonim, membuat Hersh banyak mendapatkan kritik.
Pada 2004 lalu misalnya, laporannya mengenai Menteri Pertahanan Amerika, Donald Rumsfeld, yang dianggap setuju dengan penggunaan kekerasan kepada teroris di penjara Abu Ghraib, dilabeli sebagai 'malpraktik paling konyol di dunia jurnalistik' oleh juru bicara Pentagon.
Artikel ini juga dapat dibaca melalui: http://edition.cnn.com/2015/05/11/politics/seymour-hersh-obama-bin-laden-raid-lied
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar